Lontong
Lontong Oleh Tung Widut
"Piye mbakyu kabare?" (Bagamana mbak kabarnya) sapa Priyono melalui inbox. Sapaan itu mengembalikan memoriku kembati ke 35 tahun lalu. Saat masih SMP. Saat yang paling dinanti-nanti selama tiga tahun sekolah. Rekreasi kami memyebutnya. Sebuah kegiatan mengunjungi candi Borobudur di jawa tengah.
Perjalanan jauh merupakan perjuangan bagi kami. Perjuangan untuk menahan diri dari mabuk kendaraan. Bagamana tidak? Masih sepuluh kilometer bus melaju teman satu bus sudah ada yang mabuk. Secara otomatis menular ke taman lain. Padahal, sudah mengantisipasi berbagai cara pula. Minum antimo, pusar di beri koyok, diolesi PPO, balsem, minum air jeruk, membawa jeruk untuk sekedar dicium sebagai terapi. Tapi hal itu sepertinya hanya sebuah usaha yang tidak berujung suatu keberhasil. Jelasnya, memang seumur hidup masih sekali itu naik bus dengan jarak tempuh sekitar dua ratus kilometer. Berangkat jam delapan malam sampai jam empat pagi.
Jam tuju pagi teman-teman sudah bersi semua. Mandi berdandan. Pak Wito guru kamipun menyarankan untuk sarapan bersama terlebih dahulu. Serentak semua teman masuk ke dalam bus ,lalu ke luar dengan membawa besek pring (kotak dari anyaman bambu). Di bawah pohon di pinggir parkiran bus kami membuka bekal. Ternyata semua teman bekalnya sama. Lontong dan kering tempe. (Hehehe).
://www.idntimes.com/food/recipe/naufal-al-rahman-1/resep-membuat-lontong-daun-pisang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jalan-jalan menyenangkan dengan lontong tempe kering. Pengen deh Bu salam. Senyum selalu.
Salam bunda Suryanti. Maaf blm bisa berkunjung nggih. Masih error
Bagus bun
Walah
Keren menewen
Mek gitu
Wah keren,ttp berkarya,jangan lupa follow akun saya,mari berbagi
Senang pak Joni. Tapi maaf belum bisa berkunjung. Beberapa teman yg sy kunjungi ada yg bermasalah. Jadi maaf kalau blm bisa berkunjung. Masih trauma kalau punya e jenengan bermasalah jug